Kamis, 05 Maret 2015

Administrasi Kampus Lamban bin Ribet #SaveMahasiswa



Dunia kampus menuntut para penghuninya untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri, hingga terkadang tuntutan itu mencekik hingga ciut semangat mahasiswa, merasa dipersulit oleh pihak kampus dengan adminstrasi yang begitu rumit bin lamban, tak jarang diuapkannya keluh kesah dengan lisan atau sekedar coretan di dinding ratapan sosmed jika tak ada kuasa untuk protes secara langsung. Masalah klasik yang sering menjadi pembicaraan mahasiswa diawal semester adalah KRS, pembayaran, pengimputan nilai hingga masalah absen dan penempatan kelas. Terkhusus di jurusan PGSD UNM yang mana populasi mahasiswanya jauh lebih padat dari pada jurusan lain dan ternyata hanya ditangani oleh 2 orang  dibagian adminstrasi kampus, belum lagi para mahasiswa tingkat akhir yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan dari operator. Kita memang dituntut untuk mandiri namun jika pelayanan seperti ini maka siapa yang tidak gerah.
Melayani segala kebutuhan akademik mahasiswa adalah tugas adminstrasi kampus. Sebagai kampus yang populasi mahasiswa yang padat maka pertimbangannya adalah memperkuat atau memperbaiki sistem adminstrasinya demi kelancaran aktivitas perkuliahan mahasiswa. Sebab kerap kali kuliah perdana di undur karena masalah pengimputan nilai yang bermasalah dimana pihak dosen belum mengeluarkan nilai untuk mahasiswa dan biasanya hal tersebut diakali dengan pemberian nilai sementara. Berbagai macam kerumitan hingga carut marut adminstrasi kampus menghambat perkuliahan, dan sebagai mahasiswa pasti sadar betul akan fakta tersebut.  Terkadang persoalan seperti ini yang membuat mahasiswa menjadi malas untuk mengurus administrasi bahkan ada yang trauma karena di “ping-pong” (dilempar dari urusan kantor yang satu ke kantor yang lain) karena urusan administrasi yang ribet dan lambat
Strategi dalam mengatur kepentingan masyarakat kampus dalam islam dilandasi dengan kesederhanaan aturan yang dengannya akan memberi kemudahan dan kepraktisan, sementara aturan yang rumit akan menyebabkan kesulitan, Kesederhanaan aturan Kecepatan dan pelayanan transaksi karena hal itu akan mempermudah orang yang memiliki keperluan dan profesionalitas orang yang mengurusinya. Hal ini diambil dari realitas pelayanan kepentingan itu sendiri. Orang-orang yang memiliki kepentingan pasti menginginkan kecepatan dan kesempurnaan pelayanan.  Ketiga hal tersebut wajib bagi kesempurnaan pekerjaan sebagaimana juga dituntut oleh pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Islam tidak membatasi  seseorang yang ingin menjadi pegawai adminstrasi dalam pendidikan baik itu non muslim, laki-laki maupun perempuan asalkan memiliki kewarganegaraan dan memenuhi kulifikasi. Namun jika melihat fakta, administrasi kampus disusun sedemikin ribetnya yang ujung-ujungnya menyulitkan mahasiswa, kinerja pegawai yang lamban sehingga lambat pula terselesaikannya urusan mahasiswa. . Perkara administrasi itu penting, dan harus dibarengi dengan pelayanan yang baik, sopan dan cepat dan semestinya tidak menjadi halangan atau bahkan menjadi trauma bagi mahasiswa.
Kita punya Islam sebagai solusi permasalahan yang ada termasuk masalah klasik administrasi kampus kita yang kunjung terselesaikan, mengapa tak bisa move on dari kubangan sistem pendidikan sekuler yang menghasilkan masyarakat kampus yang tidak jelas, orientasi pendidikan tidak lagi kepada kuliatas dan kenyamanan mahasiswa dalam mengenyam pendidikan tapi bagaimana agar eksistensi kampus tetap awet bersanding diatas singgasana persaingan demi meraih predikat kampus terbaik, meski itu dari penampakan luar semata dan menyembunyikan carut marut dibawah gedung mewah yang menjadi icon kampus tersebut…
Sungguh, pendidikan berkualitas yang menjadi dambaan takkan terwujud jika sistem pendidikan kita masih menggengam erat  sistem yang sekuler dan berinduk kapitalisme seperti sekarang ini. Sistem pendidikan tidak akan terwujud tanpa topangan sistem yang lainnya, tentunya sistem yang digunakan pun tidak bisa berlainan sistem. Walhasil, perlu adanya sebuah penerapan sistem pemerintahan Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyyah.
#SaveMahasiswa

                 

0 komentar:

Posting Komentar