Udara panas serta angin membawa debu
berhamburan di perkampungan sebuah rumah dan beberapa rumah di sekelilingnya. Hari
ini begitu panas, yang menyebabkan udara dan hawa di luar rumah sangat tidak mengenakkan.
Siang itu meski terik, bambang dengan semangat membawa alat
pancingannya ke danau tempat dimana ia bersama teman-temannya sering memancing,dia
senang memandangi pemandangan disepanjang jalan menuju tempat ia memancing.
Melewati sawah-sawah bertanamkan jagung, menyusuri jalan pedesaan yang biasa
dikatakan ramai tapi tidak untuk siang yang panas ini, yono yang tak sengaja
bertemu bambang dengan wajah gerah dan mengipas wajahnya bertanya kepada
bambang,
Yono : bambang,, mau kemana kamu siang-siang
begini ?
Bambang : kamu tidak
melihat alat-alat pancinganku ini ? pastilah mau kedanau, masa ke hutan.
Yono : panas-panas
begini ?
Bambang: ya,, apa boleh
buat, ini lauk untuk makan sore nanti..
Yono : okelah,,
hati-hati dijalan.. Assalamu Alaikum,,
Bambang: Waalaikum
Salam..
Bambangpun melanjutkan perjalanannya. Jalanan menurun membuat
bambang hampir jatuh, sandalnya pun putus sebelah, membuat kaki sebelah kirinya
berjalan tanpa alas, ini menambah perjuangannya sampai kedanau. Sesampainya di danau,
cuaca mulai mendung, mungkin akan turun hujan, Allah pasti kasihan padaku,, pikirnya.. Tak lama ia memancing, di
seberang danau, dia melihat seorang wanita berkerudung putih, membaca sebuah
Al-Quran, suaranya yang merdu membuat hati dan pikiran bambang menjadi tenang.
Dalam hati dia bertanya “siapa dia ? baru kali ini aku melihatnya “,bambangpun
mencoba menghampiri wanita berkerudung putih itu, tapi ketika Bambang mulai melangkahkan
kaki, wanita itu sudah menghilang, pergi entah kemana. Bambang penasaran dengan
wanita itu, ya,, wanita berparas cantik, berpenampilan anggun, dan bermata
jely, sesosok wanita sholeha yang membuat hatinya menjadi terkagum-kagum.
Hujan mulai turun
membasahi ubun-ubunnya, bambang yang mendapat cukup banyak ikan bergegas pulang..
Petang mulai datang,
suara adzan magrib dari berbagai arah telah berkumandang,bambangpun bergegas ke
mesjid. Dengan khusyu’ ia laksanakan shalatnya itu. Setelah shalat, di seberang
jalan ia memandangi seorang wanita cantik dengan pipi kemerah-merahan bak St. Khadijah keluar
dengan kerudung putihnya, bambang mulai teringat dengan wanita di seberang
danau tadi siang. Tak jauh berbeda dengan kejadian tadi siang, dia masih
penasaran dengan wanita itu, tapi apa daya dia hanya lelaki sederhana dan
pemalu, melihatnya dari kejauhan sudah membuatnya mengambil nafas panjang dan
merasa deg-degan.
Akhirnya bambang tidak
tahan untuk diam terus, ia mencoba mengikuti wanita itu dari belakang, ia ingin
tau, kemana wanita itu akan pergi. Dengan perlahan kakinya melangkah dan sangat
berhati-hati, tapi sayangnya dia kehilangan jejak wanita itu. Dia pun
membalikkan badannya untuk kembali pulang kerumah, tapi ternyata matanya
memandangi sesosok wanita yang berdiri tak jauh darinya. Diapun terkejut, salah
tingkah dan langsung bersegera pergi.
Sesampainya di rumah,
dia masih memikirkan Wanita bermata jely itu, tatapannya sangat tajam, menusuk
sampai kehati, perasaannya gelisah, resah, dan gundah, seakan-akan malam itu
adalah malam yang paling panjang, malam yang paling gelap, dan malam yang
paling hening, bambang jadi risau dan galau,” ini karena wanita itu” ucapnya
dalam hati .. Tak terasa waktupun menunjukkan untuk shalat isyha, kakinyapun
bergegas melangkah untuk berwudhu dan shalat,. Setiap rakaat ia selalu
melakukannya dengan sempurna, sampai sujud terakhir,, ia berdoa panjang lebar
kepada Sang Khaliq, “ya Allah, jika ia jodohku maka dekatkanlah,, jika bukan jodohku, maka
jodohkanlah,, aamiin“ dalam doanya..
Karena tidur terlalu
larut,, ia tak sempat bangun untuk shalat malam, yah,, kebiasaan yang kali ini
tak ia penuhi.
Keesokan harinya
Bambang sengaja ke danau, berharap sosok
wanita bermata jely itu juga berada disana, dan ternyata benar, Sumayyah,,
yah.. itulah nama yang sempat didengar oleh bambang ketika teman Sumayyah
memanggilnya,dan Bambang tak menyangka, teman dekat sumayyah adalah Leha, teman
Bambang waktu SMA, dan ia tiba-tiba teringat seseorang yang sering bersama Leha
waktu SMA, dan ternyata,, Sumayyah adalah Aatifah Sumayyah, yang waktu SMA di
panggil dengan nama Tifah. Matanya menatap Sumayyah dengan tajam, bibirnya
gemetar bak gitar yang dipetik, sosok Tifah yang ia cintai tak tersentuh,, dan
ia cintai dalam diam, selama tiga tahun, kini ia hadir kembali dalam
kehidupannya dengan penampilan anggun dan masuk dalam kategori Wanita Sholeha.
MasyaAllah, kejadian itu meyakinkannya bahwa Sumayyah adalah jodohnya, ia tahu
Allah mempertemukan mereka disaat hati mereka sudah siap untuk menjalankan
Sunnah, yaitu duduk bersama dalam pelaminan, tapi... ternyata itu salah,
Terlihat seorang ikhwan menghampirinya,
memegang tangannya, menggandengnya dengan erat, dan memanggilnya istri..
ternyata Allah menulis skenario lain, skenario yang tak diharapkan oleh
Bambang, yah,,, sumayyah adalah milik orang lain yang tak bisa lagi dimiliki
oleh Bambang. Seketika matanya memerah, dan meneteskan air mata, astagfirulloh,
astagfirulloh,, astagfirulloh,, ucapnya dalam hati.. ia memohon ampun kepada
Allah, dan mendoakan Sumayyah agar selalu dalam lindunganNya dan menjadi
keluarga yang sakinah, Mawaddah, Warohmah bersama sang suami. Aamiin.