Kamis, 09 Januari 2014

AYAM MATI DI LUMBUNG PADI


Alkisah, suatu ketika peternakan heboh.
Tidak seperti biasanya, pagi itu suara fals dari ayam-ayam urung terdengar.
Hingga kawanan sapi, kambing, babi, dan itik kesemuanya hari itu kesiangan.
Kenapa? Apakah ayam-ayam itu sekarang ketularan penyakit malas bangun seperti mereka?
Ataukah para ayam sudah enggan bersahabat dengan kita? Coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang... (Hehehe... itu mah lagunya bang Ebiet ya...)
Ataukah?
Kekhawatiran mereka ternyata benar adanya. Di lumbung padi, tempat biasanya ayam-ayam berhuni, mereka menyaksikan pemandangan mengenaskan. Ayam-ayam itu menggelepar-gelepar. Sebagian sudah tak bernyawa, sedangkan yang masih selamat keadaannya tak kalah menyedihkan, kurus kerempeng....
Sapi menggaruk-garuk tanduknya, itik hanya bisa mengurut-urut moncongnya, sedangkan air mata kambing menganaksungai deras membasahi janggutnya....
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ayam mati di lumbung padi....
Bukan karena flu burung, bukan akibat kekenyangan...
Tapi kelaparan...
Lho?

Aneh ya? Kematian begitu mengenaskan, padahal di sisi-sisinya berlimpah makanan.
Sebagaimana anehnya keadaan di tanah airnya gatotkaca ini. Tanahnya subur dengan kekayaan yang luar biasa, yang menurut Koes Plus: ... tanah kita tanah surga// tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Bukan itu saja, tusukkanlah buminya beberapa meter dengan tombak, keluarlah minyak bumi berombak. Buanglah biji-bijian ke tanah, eh tak lama berubah menjadi kebun nan indah. Iseng-isenglah saat di pinggir sungai tali engkau lemparkan, pas diangkat ikan-ikan telah bergelantungan.
Allah memang Mahakasih....
Diberikannya kekayaan tambang berupa emas, minyak, tembaga, timah, besi dan lainnya di kepulauan khatulistiwa ini. Dianugerahinya laut luas tempat berjuta ikan dengan berbagai ragamnya hidup tanpa pernah habisnya. Disuburkannya tanah, hingga tetumbuhan merayap mengakar, menjulang dengan cepatnya.
Kurang apa lagi coba?
Kurang ajar... karena dengan kekayaan berlimpah seperti itu, seharusnya penghuninya menjadi manusia-manusia paling kaya dan paling sejahtera sedunia. Namun sepertinya kita harus banyak-banyak menggaruk kepala ketika melihat fakta-fakta yang mencengangkan...
100 juta.... ini bukan jumlah duit, tapi jumlah manusia. Tepatnya jumlah manusia Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan (menurut laporan Bank Dunia sebagaimana yang dikutip Media Indonesia 11/12/2006, dengan ukuran penghasilan di bawah US$2 atau sekitar Rp.18 ribu). 100 juta dari 220 juta! Artinya yang di bawah garis kemiskinan hampir setengahnya. (Sebagai catatan dari saya, itu baru yang di ’bawah’ garis kemiskinan. Belum lagi bila ditambah dengan yang ’tepat di garis’ kemiskinan. Pasti lebih banyak).
Busung lapar? Orang mati karena kelaparan? Wajar kalau di Afrika yang gersang. Tapi kejadian itu ternyata terjadi di tanah surga Indonesia! Kekurangan bahan pangan wajar bila Indonesia adalah padang pasir dan gurun sahara yang luas. Namun, sekali lagi, Indonesia itu tanah surga, warnanya saja kehijauan bila dilihat dari angkasa.
Maka tersentaklah kita, di saat televisi sedang asyik berlomba-lomba menyajikan acara wisata kuliner. Mungkin bisa jadi di saat yang sama saat Bondan ׳Wisata Kuliner’ sedang syuting “MakNyes“, maka di saat itu di belahan nusantara lain seorang anak bernama Salma mesti merintih “Mak, jangan mati mak“.
Kejadian ini terjadi di Makassar, daerah yang katanya lumbung pangan, 29 Februari 2008. Tatkala Dg Basse (35) yang tengah hamil 7 bulan dan Bahir (5) anaknya meninggal setelah 3 hari tidak makan.. Untungnya anaknya yang bernama Aco (4) berhasil diselamatkan tetangganya. Sementara Salma, anak yang tertua hanya bisa menghela air mata melihat kejadian mengenaskan itu.
Satu lagi kejadian ironis di tanah yang katanya tanah surga ini. Entah sudah jadi kasus yang ke berapa. Dan entah berapa ratus kasus lagi yang bakal menyusul di belakangnya.
Tidak masuk akal.
Papua mungkin tepat dijadikan sampel tentang ajaibnya tanah surga ini. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. PT Freeport saja pada tahun 2005 mampu meraih keuntungan hingga US$4,2 miliar. Namun ajaibnya, misalnya di kabupaten Jayawijaya yang merupakan daerah operasi PT Freeport, 50% penduduknya berada di bawah garis kemiskinan. Indeks Pembangunan manusia di Papua menduduki rangking 5 paling bawah di Indonesia (Walhi, 2006), dan berdasarkan data BPS 2004, Papua ini tergolong sebagai provinsi dengan penduduk termiskin terbesar.
Atau Kalimantan Timur, provinsi terkaya di Indonesia, dengan produksi kayu dua kali pulau Jawa, batubara 52 juta meter kubik per tahun, emas lebih 14 ton per tahun, gas alam 1650 miliar kubik per tahun dari cadangan yang masih 51,3 triliun meter kubik, minyak bumi 79,7 juta barel per tahun dari cadangan yang masih tersisa 1,3 miliar barel. Seharusnya dengan jumlah itu penduduknya sudah pakai mobil mewah semua, namun kenyataannya 12,4 % penduduk Kalimantan Timur masih miskin!

Ayam mati di lumbung padi, matinya kelaparan...
Sapi, itik, kambing dan babi hanya melongo keheranan.
Apa yang sedang terjadi di sini?
“Memang lumbung ini kaya, padi di sana-sini... tapi kami tak pernah bisa menikmatinya....” rintih ayam kurus kerempeng yang masih tersisa.
“Kalkun di pekarangan sebelah...”
Sapi, itik, kambing dan babi menengok ke arah kawanan kalkun gemuk di pekarangan sebelah
“...dialah yang selalu merampok lumbung ini... kami hanya bisa menatap sedih, sedangkan Pak Tani membiarkan saja. Pak Tani tak peduli nasib kami... padahal dialah yang selalu menuntut kami untuk senantiasa bertelur”
“Nasib..... jadi ayam” ucapnya kemudian
Sejurus kemudian ayam tersebut menggelepar-gelepar... tewas. Ayam terakhir telah menemui ajalnya.

Alam Indonesia memang kaya. Alam Indonesia memang surga. Namun kekayaannya tidak dinikmati oleh penduduknya. Tapi dengan angkuhnya dirampok oleh pihak asing. Oke, mari kita perhatikan data-data berikut:

Sumber
Kekayaan
Pemilik
Blok Cepu
Minyak 781 juta barel
Exxon mobil (45%)
Pertamina (45%)
Daerah (10%)
Papua
86,2 juta ons emas, 32,2 juta ton tembaga, 154,9 juta ons perak
Freeport (81,28%)
PT Indocopper Investama (9,4%)
Pemerintah RI (9,4%)
Nusa Tenggara
11,9 jta ons emas, 10,6 juta ton tembaga
Newmont Indonesia Lts (45%)
Nusa Tenggara Corp (35%)
PT Pukafu Indah (20%)
Minahasa
2 juta ons emas
Newmont Mining Corp (80%), PT Tajung Sarapung (20%)
Kilang LNG Arun (Aceh)
17,1 trilyun kubik gas
Pertamina (55%)
Exxon Mobil (30%)
Japan IndonesiaLNC Co (15%)

Hmmm.. lihatlah dengan seksama data-data di atas. Betapa sebagian besar kekayaan alam Indonesia itu dibawa lari oleh perusahaan-perusahaan asing. Sang tuan rumah hanya kecipratan sisa-sisanya saja, itu pun belum tentu cipratan itu dinikmati oleh penduduk-penduduknya. Bahkan yang lebih lucu lagi adalah di Blok gas Natuna, dimana pihak asing tidak meninggalkan cipratan sama sekali. Pemerintah di sana tidak menguasai satu persen pun saham. Wuih, dalam sejarah investasi asing di dunia, konon hanya di Indonesia ada bagi hasil 100:0. luar biasa!
Alam Indonesia tetap kaya, walau telah dikuras dan dirampok sedemikian rupa, kekayaannya seperti tidak berkurang.
Namun, rakyatnya hanya bisa menguras peluh derita. PHK bertubi-tubi, pengangguran melesat cepat, jurang kemiskinan menganga lebar, kelaparan berita wajar. Jangan salahkan mereka ketika mereka menodongkan tangan kurusnya di perempatan-perempatan jalan, meminta belas kasihan demi sesuap penghidupan. Dan jangan pula salahkan mereka bila suatu waktu mereka menodongkan pistolnya ke hadapan hidung Anda, karena perut anak istrinya telah terlampau melilit.

Sapi, itik, kambing dan babi tertunduk dalam...
Dalam haru mereka tepekur terdiam...
Jika demikian pantaslah bila sang ayam mati kelaparan....

BUIH-BUIH ITU……


Kelak kalian (kaum Muslim) akan dikerubuti oleh umat-umat lain dari berbagai penjuru persis seperti hidangan yang dikerubuti oleh orang-orang.” Kami (para sahabat) bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Justru jumlah kalian saat itu sangat banyak. Akan tetapi, kalian hanyalah buih seperti buih di lautan sehingga hilanglah rasa takut dari kalbu musuh-musuh kalian (terhadap kalian), sementara dalam kalbu-kalbu kalian ada penyakit wahn.” Kami bertanya lagi, “Apakah penyakit wahn itu?” Rasul menjawab, “Yaitu cinta dunia dan takut mati.” (HR Ahmad).
............................................

Saya mulai dari penggalan hadits yang saya yakin, kebanyakan kita sudah pernah mendengarnya. Sebuah ramalan yang datang dari abad ke tujuh masehi, bukan dari mulut seorang peramal atau ahli nujum. Tapi dari mulut mulia seorang kekasih Allah, yang julukannya saja al-Amiin alias yang terpercaya, yang bicaranya tidak lain adalah berupa wahyu yang diwahyukan, yang dari tiap tuturnya keluar mutiara yang pastinya adalah keniscayaan.
Dan tepatnya kalimat di atas bukan lagi berstatus sebagai sebuah ramalan. Kini dia adalah kalimat yang telah menjelma nyata.
Dan kita tidak perlu menjadi orang yang jenius dulu untuk membuktikan kebenaran ramalan itu. Kita betul-betul dalam keadaan yang terpuruk di segenap bidang kehidupan.
Tidak perlu kita kuliah dulu di fakultas ekonomi untuk bisa mengamini kalo kita, umat ini termasuk deretan bangsa-bangsa yang melarat, atau bahasa kerennya negara-negara dunia ketiga. Sumber daya alam negri-negri kita disantap habis oleh para penjajah kafir. Akibatnya alam yang loh jinawi menjadi kering kerontang, sementara yang tersisa buat rakyatnya tak lebih dari tulang belulang. Tidak perlu jadi doktor ilmu politik untuk sekedar menyadari umat ini begitu terkebelakang dalam politik dibanding umat lain. Kita, umat islam saat ini tidak lebih dari sekedar kacung yang bisa dipermain-mainkan. Manut atas apa saja yang diinginkan oleh sang imperialis.
Kita juga tidak perlu nyambi kuliah di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan untuk sekedar mengatakan negri-negri kaum muslim masih merajalela tingkat kebodohannya. Pendidikan begitu mengenaskan. Indonesia saja, daerah yang katanya muslimnya paling benyak ternyata menempati urutan ke-12 dari 12 negara Asia, bahkan lebih rendah dari Vietnam. (Penelitian  the political and Economic Risk Consultancy) Sementara itu hasil penelitian Program Pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 2000 menunjukkan kualitas SDM Indonesia menduduki urutan ke-109 dari 174 negara.
Lalu apa yang mau kita banggakan? Tentang Akhlak dan moral? Ah, tak jauh beda mengenaskan. Moral umat pun sudah terkoyak-koyak. Bersamaan dengan hedonisme, liberalisme, dan materialisme yang menyusup hingga meracuni tubuh umat, maka hancurlah benteng-benteng akhlak. Seks bebas, pornografi, kekerasan, runtuhnya budaya saling menghormati, perjudian, dan lainnya adalah bak bisul yang bertebaran di sekujur tubuh umat ini.

Maka  Mahabenar Allah, yang lewat rasulnya memberikan setajuk informasi tentang nasib sekumpulan buih-buih yang terombang-ambing. Kita, buih-buih itu, yang walaupun banyak namun tidak ada artinya. Terempas ke sana kemari oleh ombak. Yang mudah pecah bahkan oleh angin yang kecil sekalipun. Buih-buih yang tidak peduli dengan nasib buih-buih yang lain.....
Ketika satu buih bernama Afghanistan diserang angin topan ’Amerika’ maka buih bernama Pakistan serentak turut mendorong angin topan itu untuk melaju lebih kencang memecahkan buih yang tidak lain adalah saudara kandungnya. Ketika buih bernama Irak diserang oleh angin topan yang serupa, berdirilah buih bernama Kuwait mempersilakan dengan hormat sang angin untuk lewat. Sementara buih-buih yang lain pun diam tak bergeming seraya terus bergerak-gerak terombang-ambing. Dan ketika tiba giliran buih bernama Iran untuk diterpa angin topan yang serupa, maka sekarang bangkitlah saudaranya, buih bernama Indonesia, mengutarakan dukungannya kepada sang angin supaya jangan malu-malu untuk segera menghancurkannya.
Buih-buih, ombak gelombang, angin topan yang siap menyantap.... 

”Jumlah kalian saat itu banyak.....”
”Tapi dalam qalbu kalian telah terjangkit oleh wahn....”
”.....Cinta dunia dan takut mati....”

Minggu, 05 Januari 2014

Sampaikan Saja

Saya sering mendengar kritikan pedasdari beberapa 'tetangga'. "ente mau mengubah dunia dengan bicara dan mengkritik? mana tindakan nyata ente? dari dulu bisanya hanya ngadain seminar-seminar saja. ummat tak butuh perkataan, ummat butuh tindakan real. jangan cuma OMDO saja!". kurang lebih seperti itulah yang saya tangkap. maaf jika tulisannya rada berlebihan. koreksi saya jika saya salah.

di sini saya ingin berbagi, tentang apa yang saya ketahui tentang 'bicara'. untuk ranah saya pribadi, berbicara tak semudah yang saya bayangkan. jujur, awalnya ketika belum mengenal islam saya adalah tipikal orang yang irit bicara. saya paling tidak suka menyampaikan di khalayak ramai. namun lama mengkaji islam, ilmu yang saya ketahui berontak ingin dikeluarkan. ia tak mau di kungkung sendiri dalam akal saya. ia ingin menebar kesadaran di tengah-tengah ummat. ia ingin di kabarkan ke seantero jagat raya. karena ia adalah kebenaran. dan kebenaran tak ada artinya jika hanya diam.

itulah sebabnya mengapa saya ingin tetap bertahan di Lembada Dakwah Kampus (LDK Fosdik Al-Umdah). 

saya ingin mengingatkan tentang sabda nabi SAW yang tentunya sudah populer kita dengar. "sampaikanlah (kebenaran dariku) walau hanya satu ayat."

di kisahkan pula oleh Ali Ahmad Bakatsir dalam bukunya 'Beginilah khalifah Umar Menemui Rabb-nya'. ketika tengah membangun Ka'bah nabi Ibrahim dan anaknya Ismail datanglah malaikat jibril .

Berpesan malaikat Jibril kepada Ibrahim, "Allah memerintahkan padamu agar menyeru semua makhluk untuk melaksanakan haji ke rumahNya ini."
Ibrahim bertanya, "makhluk-makhluk mana yang dimaksud, wahai jibril? R umah-rumah yang ada hanya sedikit."
Jibril menjawab, " serulah semua manusia"

lalu Ibrhim kembali bertanya, "dengan apa akan menyampaikan suaraku ,wahai Jibril?"
"engkau hanya bertugas untuk menyeru, dan Allah yang akan menyampaikan...".

Ya, saudariku, Kita hanya diperintahkan untuk menyeru. selanjutnya biarkan Allah yang menyampaikan. ingatlah, Allah hanya menilai proses dan usaha kita, sementara urusan hasil terserah Allah..
Allah takkan menyalahi janjiNya. biarlah orang mencibir, kelak mereka akan bungkam ketika Janji itu telah terwujud.

inilah kesempatan terakhir kita menjadi pejuang Khilafah Rasyidah yang kedua... Rauklah pahala sebanyak-banyaknya. tak akan ada lagi kesempatan setelah ini. Wallahu 'alam bisshowab.

Jumat, 03 Januari 2014

Di Balik Pesan-pesan Cinta itu...




PAGI HARI PUKUL 05.00 WITA
“tiiit..tiiit” 1 pesan belum dibaca
“yank, waktunya salat subuh J” satu pesan dari seorang yang namanya bertuliskan  Andi di kotak masuk.
“ iya makasih yank sudah dibangunin”  terkirim.

*buseet. mau ngingetin taat tapi dengan bermksiat. ckck
apa kata Allah kalau begitu?? berbuat baik tapi dengan jalan MAKSIAT. munafik!
Mana ada amal baik seperti itu. Ouups tersinggung??
baguslah. tujuan Dakwahku memang untuk menyinggung. hehe piiis!#
 
PUKUL 07.00 WITA
“ yank bisa mintol gak?”
“ napa yank?”
“ mau ngmpus, bisa dianterin gak?”
“ ooh. iya. apa sih yang nggak buat kamu ^^”

*Gubraak. ada yang jadi BUDAK baru tuh. hahaha
Kasihan tu si budak pagi-pagi buta sudah disuruh jadi tukang ojek.
ngapain capek-cepek ngantar dia, kerabat bukan, mama bukan, saudara apalagi.
ngabisin tenaga, waktu, dan bensin kamu tuh. hohoho#

PUKUL 13.00 WITA
“yank, ngapain?”
“gak ngapa-ngapain kok. km?” balasannya secepat kilat.
“ngak ” jawabnya singkat.
“kamu lagi dimana” send. dalam hati “ kok dia kaya bĂȘte banget ya”
“di rumah”
“keluar yuuk” berusaha menghibur.
“kemana?”
“ kemana aja deh, yang penting hepii”
“ kita ke resto aja, makan2 :D”

*hahaha  jelas sudah tindak pemerasan ini. sudah minta diantar, capek-capek bangunin salat, eh minta ditraktirin.
bisanya cuman meras doank. BAHAYA tuh. perlu di laporin ke pihak berwajib. ke orang tua :D
 ma..paa.. mama.. aku diperas L
makan tu cinta! :p #
 
PUKUL 04.00. WITA
“Emm senengnya masak bareng mama di dapur” terkirim. masak pun harus ngasi tau.
“wah yayank ku pinter deh”
“iya dunk, biar gampang kalau sudah nikah masakin kamu J

*apaaa? pede banget. tau dari mana kalau dia jodohmu?? orang tuamu aja belum tentu Ridho. apalagi Allah Sang Maha Penentu.
kasihan. jauh-jauh sudah direncanain tapi ujung-ujungnya putus di tengah jalan. aamiin
Oops. sorry! bukannya ngeledek,tapi cuman ngejek. hehe#
 
PUKUL 18.30 WITA
“jangan lupa salat J” ada lagi tu smsnya.
“iya.kamu juga J
“siip ;) ”

*ihh panas ni pala :@
tidak nyadar juga ni PEMNA. pemuda pezina :I
SIA2 saja amalmu. gak bernilai pahala.
beribu-ribu berjuta-juta bermilyar-milyar kali pun aktivitas ini tidak akan pernah bernilai ibadah kalau ATURAN MAINYA tidak sesuai aturan Allah. Camkan itu !!!
baik sih niatmu karena mengingatkan pada kebaikan tapi di mata Allah mah ini tak terkategori amal baik. Sia2 dah semua. gak ada pahalenye.#